Senin, 12 Januari 2015

UMRAH PLUS CITY TOUR KE MUSCAT-OMAN BERSAMA PT SINAR ANTJOL 20-29 DESEMBER 2014

Berawal dari sebuah event kuis dari PT Sinar Anjtol yang mengadakan hadiah umroh sebanyak 29 pemenang dari detergen B-29, banyak berseliweran infonya di kalangan kuter (kuis hunter) di internet, dan rupanya banyak yang tertarik dengan 2000 pengirim pertama yang hadiahnya voucher indomaret sebesar @150rb, dan hadiah untuk poin terbanyaknya umroh, Wuidiiih gimana ga ngiler tuh, dengan diawali bismillah dan niat akhirnya saya putuskan untuk ikutan kuis itu dengan fokus untuk poin terbanyak saja yang hadiah umroh, saya baru tau kuis ini dari bulan November 2013, namun sayangnya produk ini hanya di jual di alfamart/indomaret saja di kota kecilku Cianjur, di pasar tradisional detergen ini susah di dapat apalagi yang ada promo umrohnya, akhirnya sedikit demi sedikit produk dari Sinar Antjol seperti detergen B29 dan Wow dengan kemasan berbeda mulai saya kumpulkan, namun saya lebih memfokuskan detergen Wow karena harganya yang ekonomis dan terjangkau sehingga bisa dijual lagi dengan mudah dan cepat sehingga perputaran modalnya pun bisa cepat kembali, sabun Wow ini harganya sekitar 8500, saya jual 6000 kepada tetangga, teman-teman, saudara dan lainnya.  Sedangkan untuk detergen B29 ini harganya sekitar 13500 jadi rasanya terlalu mahal dan lama kalo dijual lagi. Dengan dukungan dan bantuan orang tua terutama ibu, produk ini cepat laku terjual, tak lupa juga sembari dijual saya sedekahkan juga produknya, kemasan ini harus digunting dulu, karena guntingan inilah yang akan dikirim ke PT Sinar Anjtol sebagai bukti menandakan poinnya.

Produk ini memang gampang-gampang susah di dapat karena tidak setiap alfamart/indomaret juga ada terkadang dalam satu toko hanya ada 3-5 sabun dan itu pun terbatas saya harus menunggu kiriman sabun kalau ingin membeli lagi, biasanya setiap sabtu atau minggu ketika sang pacar datang ke rumah ke Cianjur kita mulai hunting detergen Wow dari satu toko ke toko lainnya, hihihi rasanya kalau mengenang masa-masa itu jadi terharu dengan perjuangan kita, terkadang saya diantar oleh kakak saya tercinta untuk berburu detergen Wow, pokoknya semuanya saling mendukung dan membantu, apalagi Ibu saya begitu bersemangat menjual dan selalu meminta do’a kepada setiap pembeli agar saya bisa pergi umroh, terharu rasanya..
Waktu pun tak terasa cepat berlalu, bulan februari 2014 adalah batas pengiriman terakhir, sedangkan poin yang saya targetkan masih kurang, pontang-panting ke toko sana-sini tapi apa daya sangat terbatas tidak bisa beli banyak, Alhamdulillah dengan pertolongan Allah, saya diberi jalan dan saya mendapatkan no telpon supervisor yang mendistribusikan produk-produk Sinar Antjol, akhirnya saya coba telpon supervisornya dan beliau sangat baik hati mau melayani saya, namun sayangnya agennya tidak ada di Cianjur, adanya hanya di Sukabumi. Akhirnya saya dengan diantar pacar saya yang memang orang sana datang menemui supervisor itu, dan saya langsung memborong banyak produk wow saat itu.
Dan ternyata tak hanya ada produk Wow saja disana, disana juga terdapat sabun ayu dan sabun sehat masih dalam satu perusahaan yang mengadakan hadiah umroh juga hanya saja untuk sabun ayu dan sabun sehat hanya 10 pemenang umroh, tanpa pikir panjang lagi pacar saya pun membeli produk sabun ayu dan sabun sehat dengan harapan bisa menang umroh sama-sama. Ternyata tak hanya B29 dan sabun ayu/sehat saja yang ada kuisnya tapi ada juga dari hand body kris masih sama-sama dari Pt Sinar Antjol juga mengadakan hadiah utama satu paket ke Hongkong dan 10 paket ke Bali (bisa bawa satu orang teman), akhirnya kita ikutan siapa tau nanti kita bisa honeymoon kesana, hehee

Jadi intinya kita menyelam sambil minum air, mengikuti 3 kuis sekaligus,hehee  menurut saya ini peluang yang menggiurkan karena produknya susah didapatkan sedangkan animo kuter ini sangat tinggi tapi sayangnya di daerah-daerah tertentu produk ini sangat susah ditemui apalagi yang ada kemasan promonya dan ini kesempatan saya untuk bisa mengikuti kuis ini. Di detik-detik terakhir pengumpulan poin Alhamdulillah Allah memberi jalan kepada kita untuk bisa ikutan semua kuisnya padahal sekitar 2 mingguan lagi batas waktunya selesai, dan saya bolak-balik Cianjur-Sukabumi demi mendapatkan produknya.
Akhirnya saya kirim semua poin menjelang detik-detik terakhir Deadline kuisnya, semua saya pasrahkan kepada Allah, semoga kita bisa menang sama-sama dan bisa umroh sama-sama karena niat kita beberapa bulan lagi akan menikah semoga ini bisa menjadi kado pernikahan terindah kita dari yang Maha Kuasa.
Sekitar awal Mei akan diumumkan semua kuisnya dan rasanya hati ini begitu berdebar namun ternyata pengumuman diundur jadi akhir Mei, semakin galau lah jiwa dan raga ini, hihihi Satu hari sebelum pengumuman itu ibuku bermimpi didatangi oleh pacarku, pacarku membawa 2 tas yang berisi ikan yang sangaaaat besar dalam mimpinya, entah pertanda apa itu, dan besoknya  pagi-pagi saya mendapatkan sms dari seorang teman memberi tahu kabar gembira kalau nama saya menjadi salah satu pemenang umroh B-29, dan tak hanya saya saja yang menang umroh tapi pacar saya pun menang umroh juga dari sabun ayu dan sabun sehat, saya langsung memberitahu ibu saya dan ibu langsung terharu menangis, tapi saya ingin lebih jelas kalau nama saya benar-benar tercantum di majalah, akhirnya saya membeli majalah Nova yang mengumumkan pemenang umroh saat itu, setelah saya membeli majalah Nova ternyata benar adanya bahwa saya dan pacar saya menang umroh, dan kami berdua pun sama-sama menang Trip ke Bali dari Kris dan bisa bawa satu orang teman, Alhamdulilaah saya langsung sujud syukur, bagaimana tidak, tak lama dari pengumuman kami akan melangsungkan pernikahan pada tanggal 07 Juni 2014, ini merupakan berita besar dan membahagiakan untuk kita.
Subhanallah, ini benar-benar kado pernikahan untuk kita dari Allah, akhirnya tanggal 07 Juni 2014 pun saya dan pacar saya menikah, terharu rasanya, banyak orang yang bergembira dan mendoakan akan kebahagiaan kita berdua, dan cinderamata pernikahan kita adalah sabun ayu dan sabun sehat, sabunnya bisa kita manfaatkan sebagai souvenir pernikahan. Hehehee
Alhamdulillah tak lama setelah kita menikah, saya dinyatakan positif hamil, Subhanallah mendapatkan anugerah terindah dari sang Maha Pencipta, jadi ternyata sewaktu saya menikah itu waktu masa subur saya, dan langsung jadi deh, hihihi
Dan bagaimana dengan kabar hadiah umroh dan Bali saya? Satu bulan setelah pengumuman saya di telpon pihak PT Sinar Antjol dan memberitahu kalau Umroh dan Trip ke Bali akan dilaksanakan pada Bulan Desember 2014 namun tanggalnya masih belum dipastikan.  Dan saya pun menjadi galau takut waktunya bentrok umroh dan Bali, dan bagaimana apakah saya bisa umroh sedangkan saya saat ini sedang hamil? Ya Allah pertanyaan ini membuat beberapa bulan saya menjadi galau berkepanjangan, huhuhu
Awal kehamilanku memang agak-agak ringkih, mual-mual, lemas, pusing tak berdaya, dan yang menjadi kuatir itu terjadi flek, betapa tidak ini kehamilan pertama dan ini membuat saya stress, dan saya harus banyak-banyak beristirahat, dan saya putuskan untuk beberapa saat vacum dari dunia perkuisan, hehee
Alhamdulillah ternyata trimester awal bisa dilewati dengan baik, saya sudah mulai segar dan fleknya sudah berenti, alhamdulillaah banyak yang mendoakan. Dan saya mulai terpikir lagi dengan kelanjutan hadiah umroh dan bali, saya pun penasaran dan akhirnya menelpon Pihak Pt Sinar Antjol walaupun hati dag dig dug menanyakan perihal apakah ketika hamil saya bisa umroh, dan Pt Sinar Antjol belum bisa menjawab hal itu karena ini berkaitan dengan travel yang mengurus perjalanan umroh. Akhirnya beberapa saat kemudian, saya di telpon mengabarkan dari travel yang mengurus perjalanan umrohnya bahwa saya masih bisa umroh walau sedang hamil tapi dengan syarat usia kehamilan 4-6 bulan, dan kalau bisa kurang dari 6 bulan. Sedangkan kalau saya hitung-hitung nih bulan Desember itu usia kehamilan saya sudah memasuki 7 bulan. Tapi saya masih tetap optimis jika memang ini rezeki saya Allah pasti akan memberi jalan untuk saya. Dan saya pun kembali galauuuu…. Saya bilang ke suami saya, saya akan tetap berusaha sampai titik terakhir, jika bisa berarti masih rezeki saya jika tidak bisa berarti ini bukan rezeki saya, yang penting saya sudah berusaha, biarlah saya pasrahkan kepada Allah
Dan beberapa bulan terlewati, akhirnya saya diberitahu lewat surat kepastian keberangkatan umroh tanggal 21 desember dan keberangkatan ke Bali tanggal 8 Desember, Alhamdulillah tidak bentrok.
Di surat tersebut dijelaskan persyaratan umroh itu harus ada kartu kuning yang menandakan harus sudah disuntik meningitis terlebih dahulu, kartu kuning ini sebagai syarat keluarnya Visa dari kedutaan Arab Saudi agar bisa umrah, dan saya kembali galau, wanita yang hamil tidak boleh disuntik meningitis karena akan membahayakan kondisi janin, saya mulai searching kemana-mana mencari infomarsi apakah ibu hamil bisa umroh, dibeberapa curhatan blog ibu hamil memamparkan bisa umroh walau tanpa vaksin meningitis, setidaknya membuat saya lebih lega dan tenang tapi ada beberapa situs menyatakan kalau ibu hamil itu tidak bisa umroh, kalaupun bisa umroh sebelumnya harus sudah divaksin terlebih dahulu, masa vaksin meningitis ini 2 tahun. Dan saya sebelum hamil pun belum pernah di vaksin dan saya galau lagi membaca situs ini.
Saya pun mencoba tanya ke pihak travelnya, apakah bisa ibu hamil yang tidak divaksin meningitis bisa umroh? Dan pihak travel dengan sangat tenang menyampaikan bahwa ibu hamil tidak divaksin meningitis yang diperlukan adalah surat keterangan dari dokter saja yang menjelaskan bahwa saya sedang hamil tidak boleh disuntik meningitis, keterangan bahwa ibu dan janin sehat, dan keterangan usia kehamilan saya. Setidaknya saya lebih lega setelah menelpon pihak travel, namun yang menjadi ganjalannya adalah mengenai usia kehamilan saya yang sudah memasuki 7 bulan pada bulan Desember, saya coba searching lagi, dan ternyata ada juga ibu hamil yang sudah 7 bulan masih bisa menjalankan ibadah umroh hanya saja di surat keterangan dokter dia memudakan usia kehamilannya menjadi 4 bulan. Setidaknya saya bisa meniru Ibu tersebut, hehee walau belum pasti apakah bisa dokter atau pihak rumah sakit bisa memberi data tersebut.
Dan saya pun coba tanyakan ke pihak Dinas Kesehatan yang berwenang memberi vaksin meningitis kepada setiap jamaah yang hendak haji maupun umroh sambil mengantar suami saya untuk di vaksin meningitis dan vaksin influenza. Dan pihak Dinas Kesehatan tidak membenarkan kalau ibu hamil bisa umroh karena perihal vaksin meningitis, dan saya kembali galau lagi karena petugas Dinas Kesehatan seolah menegaskan saya tidak bisa ikut umroh. Dan saya coba menelpon pihak Travel lagi supaya bisa lebih jelasnya, dan jawaban dari pihak travel masih sama seperti kemarin, bahwa yang saya perlukan hanya surat dari dokter itu saja, setidaknya itu bisa membuat saya lega. Dan tugas saya sekarang adalah meminta surat dokter  agar bisa memberi izin saya untuk umroh, saya pun coba memeriksakan kandungan saya ke salah satu dokter di Sukabumi, Alhamdulillah kandungan saya sehat namun sayangnya dokter tersebut tidak berkenan mengizinkan saya umroh perihal usia kehamilan saya, dan saya pun galau lagi, namun Alhamdulillah dengan dibantu mama mertua saya yang super baik akhirnya kita memilih second docter, dan saya kembali memeriksakan perihal kandungan saya ke dokter yang berbeda dari sebelumnya sambil meminta surat ijin terbang ke Bali dan meminta surat ijin untuk umroh, Alhamdulillah kandungan saya sehat dan dokter tersebut memberikan surat ijin untuk terbang ke Bali (karena biasanya pihak maskapai meminta surat keterangan dari dokter jika sedang hamil) hanya jaga-jaga saja karena setelah saya searching ada beberapa maskapai yang harus mencantumkan surat keterangan dokter dan pihak maskapai tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu ketika berada di maskapai. Alhamdulillah dokter tersebut juga memberikan saya ijin untuk umroh dan dengan baik hatinya memberikan keterangan bahwa usia kandungan saya pertanggal 21 desember itu sekitar 22 minggu, Alhamdulillaah Allah memberi jalan agar saya bisa mengunjungi rumah-Nya. Walaupun saya tidak vaksin meningitis biarlah Allah yang melindungi saya, karena sebaik-baiknya pelindung adalah Allah, percaya saja
Dan tak terasa waktu pun berlalu, bulan Desember segera tiba, dan trip ke Bali pun akan segera dimulai namun sayangnya suamiku tidak bisa ikut dikarenakan tidak bisa cuti, cutinya dipakai untuk umroh nanti, jadi saya hanya membawa mama dan papa mertua serta ade bayi yang diperut saja untuk jalan-jalan ke Bali. Alhamdulillah selama perjalanan di Bali saya kuat dan sehat, trip ke Bali dari tanggal 08-10 Desember dan saya pun pulang dengan selamat, sehat, tak kurang sesuatu apapun. Dan di maskapai pun hanya mengisi data saja yang menerangkan nama, alamat, tandatangan saya bahwa pihak maskapai tidak bertanggung jawab bila terjadi apa-apa, Alhamdulillah atas pertolongan Allah datang dan kembali dengan selamat sampai tujuan.
Berselang tak lama dari Bali saya harus mempersiapkan untuk keperluan umroh, saya upayakan untuk mempersiapkan seminimal mungkin supaya saya tidak bawa barang yang banyak dan berat-berat. Alhamdulillah untungnya ditemani suami yang selalu baik dan menjaga saya, apa saja barang-barang yang harus dipersiapkan, berikut salah satunya:
1.      Seragam batik dari Travel (sudah dijait sebelumnya sesuai ukuran kita)
2.      Mukena atasan (rata-rata disana tidak memakai mukena hanya memakai baju yang longgar dan menutupi aurat tidak seperti di Indonesia rata-rata memakai mukena)
3.      Sandal jepit (diperlukan ketika ke masjid)
4.      Daster cukup 1 pcs (tidur kebanyakan di jalan dan hanya sebentar-sebentar)
5.      Pakaian dalam secukupnya ( bisa dicuci saat di hotel)
6.      Sweater ( karena diinfokan di Mekkah sedang musim dingin)
7.      Alat mandi ( upayakan bawa yang mini-mini saja)
8.      Kaos kaki 4 pcs
9.      Obat-obatan pribadi (vitamin, obat penguat kandungan untuk jaga-jaga, dll)
10.  Baju ganti 3 pcs (jika diperlukan tambahan baju bisa beli di tanah suci)
11.  Buku bacaan/do’a-do’a ( sebelumnya dibaca dulu di rumah)
12.  Hape dan kamera beserta chargerannya ( ini ga boleh lupa)
13.  Dompet (sebaiknya membawa langsung uang riyal dari Indonesia)
14.  Makanan ringan (biar ga kelaperan maklum bumil)
15.  Kosmetik (tetep bumil harus keceh)


Dan sampai waktunya tiba, tanggal 20 Desember saya dan suami berangkat ke Jakarta dengan ditemani mama mertua dan saudara, Alhamdulillah diperjalanan lancar dan kami dikumpulkan di Hotel Pop Jakarta tak jauh dari Bandara Soekarno Hatta, dan fasilitas hotel ini bisa antar-jemput hotel-bandara, bandara-hotel. Dan beberapa peserta pun mulai berdatangan dari berbagai penjuru daerah di Indonesia, saya langsung menyerahkan surat keterangan dokter kepada pihak pengurus travel, dan pihak travel langsung mengurusnya, Alhamdulillah semuanya gratis mulai dari pembuatan visa, vaksin meningitis pun diganti oleh Pt Sinar Antjol hanya saja kami tidak diberikan uang saku, Alhamdulillah sudah bersyukur bisa dikasih umroh gratis juga. Dan beberapa lama kemudian kita langsung check in hotel, dan kita bisa istirahat dan saya sekamar dengan suami saya, kita diberi 1 koper besar, 1 tas kecil, buku do’a-do’a, panduan umroh, tas sandal, 2 mukena atasan (wanita), 2 kain ihram (pria).
Sejak awal kita memang diberitahu bahwa kita hanya membawa tas lipat saja ke Jakarta karena nanti kita akan diberikan koper besar, supaya tidak double kopernya. Dan tidak lupa kita disediakan angket dari pihak Pt Sinar Antjol dan kita harus mengisinya mengenai hadiah umroh ini, mudah-mudahan Pt Sinar Antjol bisa mengadakan kuis yang hadiahnya umroh lagi agar yang belum umroh bisa segera pergi umroh.
Setelah istirahat dan makan, sehabis magrib kita dikumpulkan di aula untuk diadakan manasik umrah terlebih dahulu, setelah manasik kita istirahat untuk mempersiapkan keberangkatan besok ke tanah suci.
Manasik umrah bersama jamaah di aula hotel Pop Bandara
Dengan berbekal do’a saya pasrahkan semuanya kepada Illahi Rabbi, setelah makan siang dan solat duhur kita langsung meluncur ke bandara Soekarno Hatta terminal 2E, disana kita langsung check in, Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar check in-nya setelah itu kita menunggu boarding sekitar jam 15.50 Wib, pesawat yang akan kita naiki akan transit dulu di Muscat-Oman.
tiket dan visa umrah
Alhamdulillah ternyata kita umroh juga plus tour ke Oman, jadi selama satu hari kita bisa jalan-jalan napak tilas peradaban islam di Oman. Perjalanan dari Jakarta menuju Oman sekitar 7 jam, perbedaan waktu antara Indonesia dengan Oman 3 jam lebih lambat, sedangkan perbedaan waktu antara Oman dengan Jeddah 1 jam. Sesampainya di Oman sekitar jam 10 malam waktu Oman atau jam 1 malam waktu Indonesia. Alhamdulillah proses check in transitnya pun berjalan lancar, tanpa ada kendala mengenai kartu kuning (sebenarnya ini yang saya kuatirkan). Setelah itu kita langsung diantar menuju hotel Ibis di Oman untuk istirahat bersama suami tercinta.
Bandara Internasional Muscat-Oman
Besoknya setelah sarapan, kita langsung city tour mengunjungi Mutrah Souqe, Al Alam Royal Palace (Istana Sultan Qaboos), Grand Mousqe (Masjid Agung Sultan Qaboos, salah satu masjid terbesar di dunia). Alhamdulillah walaupun sebentar bisa city tour di Oman, di Oman ini negaranya sangat di tata rapi, bersih namun sayangnya mata uang disini sangat mahal untuk 1 riyal Oman saja sekitar 30rb, huhuhu

Masjid Agung Sultan Qaboos


Istana Sultan Qaboos



Setelah city tour selesai kita langsung makan siang dan check out untuk pergi ke bandara melanjutkan penerbangan ke Jeddah pada jam 16.30 waktu Oman, perjalanan dari Oman menuju Jeddah ditempuh sekitar 2,5-3jam. 

Sesampainya di Jeddah kita langsung check in imigrasi dan proses check in lumayan menguras waktu 2 jam karena di bandara King Abdul Aziz Jeddah ini memang sedang padat-padatnya jamaah yang akan menunaikan umrah. Alhamdulillah selama proses imigrasi pun dilancarkan tanpa ditanya-tanya soal kartu kuning, dan terbebas dari proses metal detector. Setelah proses imigrasi selesai kita diantar menuju bis untuk melanjutkan perjalanan ke Madinah, perjalanan dari Jeddah ke Madinas membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Sampai di Madinah sekitar pukul 02.00 waktu Madinah. Kita tinggal di hotel Al Anshar Shurfah Madinah. Untuk satu kamar ini diisi oleh 4 orang, dan ketika di Madinah dan di Mekkah saya tidak sekamar lagi dengan suami, huhu tapi untungnya saya mempunyai rekan teman yang sangaaat baik, Allah rupanya sudah memilihnya yang terbaik. Perjalanannya lumayan banyak menguras tenaga tapi saya jalani dengan enjoy karena diniatkan semata-mata untuk ibadah.Kemudian kita istirahat sebentar di hotel dan sekitar pukul 04.00 waktu Madinah kita bergegas menuju Masjid Nabawi.
Kota Madinah ini kota yang paling dicintai oleh Allah SWT. Di kota inilah tempat hijrah utusan-Nya Muhammah SAW, tempat tidur Rasul, keluarganya, tetangganya dan ansharnya. Disini adalah rumah iman dan kesanalah iman dapat bertahan pada akhir zaman, dan pada pintunya terdapat malaikat yang menjaganya. Tidak akan dimasuki Dajjal dan penyakit thaun. Di kota inilah negeri terakhir di dunia yang hancur, di kota ini tempat turunnya wahyu, hampir tidak ada tempat di Madinah kecuali disana diturunkan wahyu atau keluar hadis Nabi. Barang siapa yang ingin berbuat buruk maka Allah SWT akan melarutkannya sebagaimana larutnya garam dalam air, Ia akan terhindar dari kejahatan. Subhanallah.
Setelah keluar hotel saya merasa seperti mimpi ada di negrinya Rasulullah, negrinya Umar bin Khatab dan Abu Bakar Shidiq. Subhanallah hawanya dingin menusuk Qalbu, tenang dan penuh kesyahduan, dari hotel ke Masjid Nabawi lumayan dekat hanya tinggal lurus saja sekitar 300m, kita diberikan peta hotel oleh pemandu jikalau kita tersesat kita bisa menunjukkan peta tersebut. Supaya tidak tersesat saya dan teman sekamar saya memberi patokan tempat hotel saya di Abu Dawood. Yah disana, karena memang disana banyak sekali pintu-pintu masuk masjid jikalau kita lengah sedikit saja kita bisa tersesat. Untuk masuk masjid dibedakan antara pintu masuk wanita dan pintu masuk pria, untuk pintu masuk wanita saya harus berjalan agak jauh lagi menuju pintu 9 sedangkan laki-laki pintu 11. Sebelum masuk masjid sandal kita lepas dan kita bawa dengan memakai tas sandal yang telah disediakan sebelumnya, tas dan barang bawaan kita diperiksa oleh petugas disana, karena disana tidak boleh membawa kamera, senjata tajam maupun hape, makanan (kecuali kurma) dll tapi ada juga yang lolos membawa kamera dan hape.

Subhanallah rasanya benar-benar seperti mimpi saya bisa sholat dan minum air zam-zam di masjid Nabawi ini, tak bisa dibayangkan sebelumnya saya bisa ada di tempat ini di rumah Allah yang suci ini, alhamdulillah aku menangis bahagia bisa berada disini. Masjid Nabawi ini masjid terbesar di Madinah. Selain mempunyai keistimewaan dengan beribadah di dalamnya juga terdapat Makam Rasulullah SAW dan dua orang sahabatnya Abu Bakar dan Umar RA.
bersama suami di Masjid Nabawi
Setelah salat subuh kita kembali ke hotel untuk sarapan, sarapan disini sudah disesuaikan dengan makanan Indonesia, dan juru masaknya pun orang Indonesia, jadi kita tidak perlu kuatir dengan selera lidah kita. Setelah selesai sarapan kita akan melanjutkan kegiatan kita dengan ziarah ke makam Nabi serta sabahat, mihrab dan Raudhah walaupun saya di dera rasa kantuk yang hebat dan tubuh yang terasa cape tapi alhamdulillah Allah memberikan saya kekuatan dan kesehatan menjalani semuanya apalagi dengan kondisi saya yang berbadan dua seperti ini, benar-benar perjalanan yang luar biasa.
Untuk wanita di dampingi pemandu seorang wanita dan pria di dampingi seorang pemandu pria menuju makam Rasul (Raudhah), sebelumnya kita dianjurkan terlebih dahulu untuk wudhu di hotel karena nanti kita akan sholat disana. Ternyata untuk memasuki Raudhah itu kita harus mengantri, karena banyak sekali orang-orang berdatangan ke Raudhah. Raudhah ini suatu tempat di dalam Masjid Nabawi yang dibatasi dengan tiang-tiang putih, tempat tersebut dianggap sebagai suatu tempat yang mulia, pernah diriwayatkan oleh nabi sebagai taman diantara taman surga. Subhanallah.
Setelah beberapa lama kita mengantri akhirnya kita bisa memasuki Raudhah dengan dibimbing oleh pemandu, Subhanallah saya bisa solat disana 2x walaupun disana sangat padat dan berdesak-desakan tapi Allah masih menjaga saya dan ade bayi yang ada dalam kandungan saya, bagaimana tidak dengan tempat yang tidak terlalu besar sedangkan orang berbondong-bondong yang datang untuk sholat dan berdo’a, bagaimana kalau kepala kita terinjak saat sujud, bagaimana kalau tubuh kita terseret dan terhempas jauh, semuanya atas pertolongan Allah. Disana saya berdo’a dan menangis memohon ampun dan berdo’a. Rasanya saya hanya makhluk kecil tanpa daya hanya Allah-lah pemilik segalanya.
Setelah ziarah selesai, akhirnya kita istirahat di hotel karena melihat kondisi jamaah yang sudah sangat kelelahan seharusnya setelah ziarah kita akan city tour di Madinah namun city tournya kita alihkan menjadi besok. Ketika hendak menunaikan shalat di masjid Nabawi setidaknya 1jam sebelumnya kita harus sudah menuju masjid dari hotel, karena kalau saja kita terlambat masuk masjid kita akan kebagian sholat di luar. Di depan masjid Nabawi banyak dijajakan toko oleh-oleh maupun pedagang-pedagang yang memakai gerobak, ketika hendak sholat mereka akan segera menutup dagangannya dan berbegegas untuk pergi ke masjid untuk sholat dan setelah sholat mereka langsung membuka kembali dagangan mereka. Subhanallah, jadi berkaca pada diri sendiri, benar-benar renungan untuk saya intropeksi diri.
Setelah shalat biasanya saya dan teman-teman lainnya membeli oleh-oleh, masih terngiang dalam ingatan saya ketika saudagar Arab menyerukan “khomsah reyal, hajjah-hajjah, nisa-nisa” sepertinya saya akan merindukan seruan mereka.huhu Disana banyak dijajakan macam oleh-oleh mulai dari perhiasan, aksesoris, baju, sajadah, tasbih, kurma dllnya untuk 1 riyal Arab Saudi sekitar 3400 rupiah, lumayan mahal, rasanya saya malas merupiahkan jikalau sudah kalap belanja, hehee
Besoknya setelah shalat subuh, kita langsung city tour ke tempat-tempat bersejarah kota Madinah seperti makam Baqi, Masjid Quba, Jabal Uhud dan Pasar Kurma. Makam Baqi merupakan tanah pekuburan di Madinah yang telah ada semenjak zaman jahiliyah sampai hari ini. Disinilah tempat dimakamkannya lebih dari 1000 sahabat dan istri serta keluarga Rasulullah SAW.
Makam Baqi
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW, tercantum di dalam Al-Qur’an dengan nama masjid At-Taqwa. Keistimewaan Masjid Quba ini pernah dinyatakan oleh Rasulullah sendiri dengan sabdanya: “ Barang siapa berwudhu di rumahnya, kemudian dia berkunjung ke Masjid Quba, lalu mengerjakan shalat maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengerjakan umroh”. Subhanallah.
Di depan Masjid Quba
Jabal Uhud merupakan sebuah nama gunung yang terletak sekitar 5km dari kota Madinah. Dilembah gunung ini pernah terjadi peristiwa peperangan yang dahsyat antara kaum muslimin yang berjumlah 700 orang dengan kaum musyrikin Mekkah berjumlah 3000 orang.
Pasar kurma menyajikan berbagai macam kurma mulai dari kurma Ajwaa (kurma Nabi), kurma muda untuk kesuburan, kurma untuk kejantanan laki-laki pun disini tersedia.
 
Pasar Kurma
Setelah city tour kemudian kita pulang ke hotel untuk persiapan umrah nanti. Nah, sebelum shalat duhur kita disunnahkan untuk mandi besar dan berganti pakaian ihram, pakaian ihram untuk wanita seperti mukena, menutup aurat dan tidak ketat sedangkan pakaian ihram untuk pria hanya 2 helai kain tanpa jaitan yang sudah disediakan travel sebelumnya. Setelah makan siang check out hotel dan langsung menuju Mekkah via Masjid Bir Ali untuk mengambil Miqat. Dengan menggunakan pakaian ihram berangkat menuju Mekkah Al Mukarromah selama dalam perjalanan disunnahkan untuk memperbanyak bacaan Talbiyah, bershalawat dan berzikir.

Labbaika Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal-hamda wanni’mata laka wal-mulka la syarika lak
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, ni’mat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. “
Ya Allah, rasanya benar-benar merinding membaca bacaan talbiyah ini, Subhanallah akhirnya saya bisa segera menunaikan ibadah umrah, benar-benar luar biasa, perasaan senang, menangis bahagia akhirnya saya bisa ke Baitullah atas kehendak Allah, karena tidak semua orang mampu kesini, hanya orang-orang terpilih-Nya lah yang Allah mampukan bisa datang kesini dan saya sebagai salah satu tamu-Nya. Subhanallah.
Perjalanan dari Bir Ali ke Mekkah menempuh jarak sekitar 450km atau sekitar 5jam perjalanan, diperjalanan Alhamdulillah dilancarkan. Tiba di Mekkah sekitar jam 9 malam, dan kita langsung check in di hotel Hijrah Riyadhah untuk meletakkan barang dan makan malam kemudian istirahat sejenak dan sekitar jam 11 malam kita dikumpulkan untuk bersama-sama melaksanakan umrah, badan masih terasa lelah tapi semua saya pasrahkan kepada sang pemilik jiwa dan raga ini. Sekitar pukul 12 malam kita langsung memulai Towaf di Masjidil Haram, Ya Allah bergetar rasanya hati ini ketika pertama kali melihat Ka’Bah begitu dekat, iyaah begituuu dekat, sampai sedekat ini akhirnya saya bisa melihat Ka’bah, biasanya saya hanya melihat gambar Ka’bah di sajadah sekarang saya bisa melihatnya langsung dari dekat. Semua saya gantungkan kepada Allah, saya pasti kuat saya pasti bisa menjalani ibadah umrah dengan sebaik-baiknya, sudah saya niatkan saya tidak akan memakai kursi roda walaupun kondisi saya sedang hamil 7 bulan, jalan biasa saja di Indonesia sudah ngos-ngosan tapi sekali lagi semua saya pasrahkan kepada sang maha segalanya. Kami towaf bersama-sama rombongan jamaah, begitu banyak orang-orang disana dengan badan yang besar-besar dan padatnya orang-orang, saya ditemani dua teman kamar saya yang selalu menjaga dan melindungi badan saya yang mungil ini, ini mungkin pertolongan dari Allah lewat teman saya, Alhamdulillah Towaf sebanyak 7 putaran berhasil saya lalui dengan baik. Setelah Towaf selesai kita berkumpul untuk sholat dan berdo’a, saya sejadi-jadinya menangis berdo’a pada Allah.
Setelah itu kita langsung minum air zam-zam yang selalu ada di setiap sudut masjidil Haram, saya usapkan air zam-zam ke dalam perut saya, semoga kelak anak yang saya kandung ini bisa menjadi anak yang sholeh. Aamiin
Dan rupanya ada 3 jamaah kita yang hilang dari rombongan, Alhamdulillah saya masih bisa bersama-sama rombongan tanpa terpisah. Dengan begitu banyaknya orang dan juga berdesak-desakan sangat mungkin ada jamaah yang hilang, akhirnya pembimbing rombongan mencari-cari 3 jamaah tadi yang hilang, setelah beberapa lama akhirnya 3 jamaah tersebut ditemukan, Alhamdulillah. Setelah itu kita langsung melakukan Sa’i dari Safa ke Marwah sebanyak 7 putaran. Safa dan Marwah ini merupakan dua buah bukit yang menjadi tempat melaksanakan Sa’i, sangat erat hubungannya dengan riwayat Siti Hajar mencari air untuk minuman putranya yaitu Ismail, yang sekarang kita kenal minuman itu adalah air zam-zam, dari zaman dulu sampai sekarang air zam-zam tak pernah habis dengan begitu banyaknya jamaah meminumnya, sungguh benar-benar kekuasaan Allah tidak ada yang menandingi.
Jarak antara Sofa dan Marwah 450m kalau dikalikan 7 sekitar 3,1km. Sepanjang 3 km saya harus melaksanakan Sa’i, Alhamdulillah Allah memampukan saya melakukan Sa’i, akhirnya Sa’i pun selesai setelah Sa’i kita langsung melaksanakan ibadah tahalul, tahalul ini adalah mencukur rambut, untuk wanita cukup memotong rambutnya sepanjang ujung jari saja, sekitar jam 3 subuh semua pelaksanaan umrah selesai. Karena sudah sangat lelah akhirnya saya dan yang lainnya memutuskan untuk sholat subuh di hotel saja, karena selama semalaman kita tidak tidur, jadi kita akan istirahat dulu di hotel. Perjalanan dari hotel ke Masjidil Haram pun menempuh jarak sekitar 500m. Ibadah umrah ini memang sangat menguras fisik, tapi atas pertolongan Allah semuanya bisa dijalani.
Kita hanya di hotel saja untuk istirahat kemudian memperbanyak ibadah di Masjidil Haram dengan memperbanyak towaf sunnah, berzikir dan membaca Al-Qur’an. Jika sedang senggang saya dan suami jalan-jalan menikmati kota Mekkah dan membeli oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Begitu ni’mat rasanya perjalanan umrah ini ada suami tercinta yang menemani.









Tak terasa sudah 3 hari ada di Mekkah, ini artinya sebentar lagi kita akan pulang lagi ke Indonesia, sedih rasanya, setelah salat subuh kita langsung melaksanakan towaf wada atau towaf perpisahan, dalam do’aku Ya Allah jangan jadikan ini sebagai towaf terakhir, aku mohon panggil aku ke rumah-Mu lagi, panggil aku untuk menunaikan Haji maupun umrah ya Rabb. Aamiin
Setelah towaf wada kita langsung kembali ke hotel dan sarapan, setelah sarapan kita langsung ziarah ke tempat-tempat suci di kota Mekkah seperti Jabal Tsur, Jabal Nur, Padang Arafah, Jabal Rahmah, Muzdalifah, Mina dan terakhir ke Tan’eem (Masjid Aisyah RA) untuk miqat bagi yang ingin melaksanakan umrah.
Jabal tsur ini merupakan sebuah gunung yang tertinggi diantara gunung-gunung disekitarnya. Puncaknya terdapat gua Tsur yang pernah menjadi tempat persembunyian Nabi Muhammad  SAW dan Sayyidina Abu Bakar sewaktu dalam perjalanan ketika hendak hijrah ke Madinah
Jabal Nur adalah sebuah gunung yang tidak begitu tinggi sekitar 6km dari Mekkah. Di atas puncaknya agak menurun sedikit, terdapat sebuah gua bernama Gua Hira yang merupakan tempat permulaan turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.
Padang Arafah adalah padang sahara yang agak luas dikelilingi oleh bukit-bukit jauhnya sekitar 25km dari kota Mekkah. Disinilah tempat melaksanakan wukuf yaitu puncak ibadah haji
Jabal Rahmah merupakan tempat yang puncaknya terdapat tugu putih. Menurut riwayat Nabi Adam dan Siti Hawa setelah diturunkan dari surga akhirnya bertemu di Padang Arafah dan berkumpul di Jabal Rahmah ini setelah sekitar 100 tahun berpisah.



Muzdhalifah merupakan tempat bermalam bagi jamaah haji juga menjadi tempat mereka mencari batu untuk keperluan melontar jumroh pada hari-hari Mina.

Mina merupakan kota kecil disebelah timur kota Mekkah dengan jarak sekitar 7km. di luar musim haji tempat ini merupakan sebuah tempat yang sepi. Disinilah terletaknya ketiga jumroh tempat dilakukannya pelontaran batu dan tempat penyembelihan hewan qurban setiap tahun.
Di Mina ini terdapat Masjid Khaif, Masjid Khaif merupakan sebuah masjid yang tertua di Mina. Menurut riwayat Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Di masjid ini pernah salat di dalamnya 70 para nabi, diantaranya adalah Nabi Musa As”. Masjid Khaif ini sudah ada sebelum agama islam lahir.
Tan’eem merupakan miqat yang terletak bagi mereka yang sudah di Mekkah sekitar 2km saja. Disini juga terdapat Masjid Siti Aisyah karena beliau melakukan shalat dan memulai niat ihramnya.
Setelah city tour selesai kita kembali ke hotel untuk melaksanakan shalat dan makan siang di hotel, kemudian check out menuju Jeddah. Di Jeddah kita sempat berbelanja oleh-oleh di Balad, toko oleh-oleh di Jeddah ini sangat unik karena kebanyakan penjualnya adalah orang Indonesia dan tulisan tokonya pun berbahasa Indonesia seperti toko murah, baso Mang Udin, wilujeung sumping dll. Ternyata yang saya rasakan hawa kota Mekkah, Madinah dan Jeddah sangat berbeda, di Jeddah ini tidak seperti di Makkah dan Madinah, di Jeddah orang-orangnya cenderung berpakaian lebih santai (jeans), lingkungannya lebih berbeda (susah diungkapkan dengan kata-kata) hehehe
Setelah berbelanja kita melanjutkan perjalanan ke Masjid Terapung/Laut Merah. Apakah lautnya berwarna merah? Ternyata lautnya tidak berwarna merah hanya saja dulu diriwayatkan Nabi Musa ketika diberikan mu’zizat oleh Allah membelah lautan untuk menyelamatkan diri bersama umatnya, lautan inilah yang menjadi saksi ditenggelamkannya fira’un dan pasukannya sehingga disebut laut merah karena penuh pertumpahan darah waktu itu.
Kita solat magrib dan isya di masjid terapung ini, di depan hamparan laut sambil bermalam mingguan bersama suami tercinta rasanya begitu romantis, deburan ombak menemami syahdunya malam ini, tak jarang tendangan dede bayi di perut meramaikan suasana malam itu. Aahh sungguh ni’mat, bahagiaaa rasanyaa..Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kau dustakan?


Setelah makan malam kita langsung melanjutkan perjalanan ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah untuk melanjutkan perjalanan ke Muscat-Oman. Setibanya di bandara kita harus menunggu agak lama karena perjalanan baru akan di mulai sekitar jam 03.30 subuh. Akhirnya saya tidurlah di bandara saking capenya, oiya para setiap jamaah mendapat jatah air zam-zam sebanyak 5 liter, awalnya 10 liter namun ternyata jadinya 5 liter, Alhamdulillah di syukuri saja toh tetap juga dapat 10liter digabung sama suami.hehe
Setibanya di Muscat sekitar jam 07.30 pagi waktu Muscat dan kita kembali melalui proses imigrasi untuk transit hotel selama 24 jam, dari Bandara Muscat kita diantar menuju hotel Ibis kembali untuk istirahat dan sarapan. 

Setelah istirahat di hotel, sekitar ba’da magrib kita langsung menuju Bandara Muscat untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Kuala Lumpur Malaysia untuk transit, banyak transitnya memang tapi tak apa setidaknya saya bisa menginjakkan kaki di Oman dan Malaysia, hehe
Bandara KL Malaysia
Tiba di Kuala Lumpur sekitar jam 08.00 waktu Kuala Lumpur, perbedaan waktu Malaysia dengan Indonesia 1 jam, perjalanan dari Malaysia ke Indonesia menempuh waktu sekitar 2 jam, setibanya di Bandara Soeta sekitar jam 11.00 WIB. Alhamdulillah tiba di tanah air dengan sehat dan selamat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Dan akhirnya kita berpisah dengan jamaah lainnya, sedih rasanya karena mereka sudah seperti keluarga.
Semoga amal ibadah umrah kita diterima Allah SWT. Inilah perjalanan umrah saya, semoga kita bisa memetik kebaikan dari sebuah tulisan ini bukan bermaksud riya, karena saya hanyalah makhluk kecil yang tak punya daya apa-apa. Semoga bagi yang belum umrah atau haji bisa segera melaksanakannya, tetaplah berusaha, berdoa dan pantang menyerah untuk mencapai mimpi kita, tetaplah berusaha semaksimal mungkin menggapai mimpi kita sisanya biar serahkan kepada Allah, karena di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin karena kehendak Allah, Kun fayakun saja.
Tiada henti-hentinya saya bersyukur atas segala ni’mat yang telah Allah berikan kepada saya, resolusiku di 2014 ini banyak yang terwujud, menikah, hamil, umroh dllnya Semua halangan yang ada di jawab oleh Allah dengan begitu indahnya, semuanya dilancarkan dan dimudahkan
Memang benar untuk bisa menunaikan ibadah haji/umrah itu hanya bisa dilakukan atas ijin Allah, sehebat apapun kita berusaha tapi kalau belum Allah ijinkan tidak akan terlaksana begitu pun sebaliknya, dan ternyata keajaiban untuk haji/umrah pun memang ada, disertai dengan USAHA dan DO’A jika Allah sudah menghendaki maka apapun bisa terlaksana
Alhamdulillah selama menjalankan ibadah umrah disana, adek bayi dalam kandungan tidak rewel, saya tetap kuat menjalani semuanya, kaki saya pun tidak bengkak padahal disana banyak berjalan kaki berkilo meter setiap harinya, dia (janin yang ada di dalam rahim) seolah mengerti bahwa yang dilakukannya semata-mata adalah untuk beribadah kepada sang maha pemberi kehidupan, Subhanallah. Saya selalu mengajaknya bicara walau masih dalam kandungan, kita pasti bisa, kita pasti kuat yaa de, semuanya ini semata-mata hanyalah untuk mencapai ridha Illahi. Bagaimanapun kondisi kita menjadi tamu Allah adalah hal yang sangat membahagiakan.  Saya jadi teringat firman Allah yang isinya “ Berangkatlah engkau baik dalam keadaan merasa ringan maupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwa ragamu di jalan Allah, yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. At-Taubah:41) ayat inilah yang selalu terngiang dalam ingatan saya dan menjadikan kekuatan untuk saya. Subhanallah.
Doakan juga semoga bayi yang ada dalam kandungan saya diberikan kesehatan dan kesempurnaan serta takdir terbaik dan limpahan keberkahan dari Allah SWT dan semoga persalinan nanti dilancarkan, sehat dan selamat dua-duanya dan semoga kelak menjadi anak yang sholeh, bisa bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin Ya Rabbal A’lamiin