Berawal dari sebuah
event kuis dari PT Sinar Anjtol yang mengadakan hadiah umroh sebanyak 29
pemenang dari detergen B-29, banyak berseliweran infonya di kalangan kuter
(kuis hunter) di internet, dan rupanya banyak yang tertarik dengan 2000
pengirim pertama yang hadiahnya voucher indomaret sebesar @150rb, dan hadiah
untuk poin terbanyaknya umroh, Wuidiiih gimana ga ngiler tuh, dengan diawali
bismillah dan niat akhirnya saya putuskan untuk ikutan kuis itu dengan fokus
untuk poin terbanyak saja yang hadiah umroh, saya baru tau kuis ini dari bulan
November 2013, namun sayangnya produk ini hanya di jual di alfamart/indomaret
saja di kota kecilku Cianjur, di pasar tradisional detergen ini susah di dapat
apalagi yang ada promo umrohnya, akhirnya sedikit demi sedikit produk dari Sinar
Antjol seperti detergen B29 dan Wow dengan kemasan berbeda mulai saya
kumpulkan, namun saya lebih memfokuskan detergen Wow karena harganya yang
ekonomis dan terjangkau sehingga bisa dijual lagi dengan mudah dan cepat
sehingga perputaran modalnya pun bisa cepat kembali, sabun Wow ini harganya
sekitar 8500, saya jual 6000 kepada tetangga, teman-teman, saudara dan
lainnya. Sedangkan untuk detergen B29
ini harganya sekitar 13500 jadi rasanya terlalu mahal dan lama kalo dijual lagi.
Dengan dukungan dan bantuan orang tua terutama ibu, produk ini cepat laku
terjual, tak lupa juga sembari dijual saya sedekahkan juga produknya, kemasan
ini harus digunting dulu, karena guntingan inilah yang akan dikirim ke PT Sinar
Anjtol sebagai bukti menandakan poinnya.
Produk ini memang
gampang-gampang susah di dapat karena tidak setiap alfamart/indomaret juga ada
terkadang dalam satu toko hanya ada 3-5 sabun dan itu pun terbatas saya harus
menunggu kiriman sabun kalau ingin membeli lagi, biasanya setiap sabtu atau minggu
ketika sang pacar datang ke rumah ke Cianjur kita mulai hunting detergen Wow
dari satu toko ke toko lainnya, hihihi rasanya kalau mengenang masa-masa itu
jadi terharu dengan perjuangan kita, terkadang saya diantar oleh kakak saya
tercinta untuk berburu detergen Wow, pokoknya semuanya saling mendukung dan
membantu, apalagi Ibu saya begitu bersemangat menjual dan selalu meminta do’a
kepada setiap pembeli agar saya bisa pergi umroh, terharu rasanya..
Waktu pun tak terasa
cepat berlalu, bulan februari 2014 adalah batas pengiriman terakhir, sedangkan
poin yang saya targetkan masih kurang, pontang-panting ke toko sana-sini tapi
apa daya sangat terbatas tidak bisa beli banyak, Alhamdulillah dengan
pertolongan Allah, saya diberi jalan dan saya mendapatkan no telpon supervisor
yang mendistribusikan produk-produk Sinar Antjol, akhirnya saya coba telpon
supervisornya dan beliau sangat baik hati mau melayani saya, namun sayangnya
agennya tidak ada di Cianjur, adanya hanya di Sukabumi. Akhirnya saya dengan
diantar pacar saya yang memang orang sana datang menemui supervisor itu, dan
saya langsung memborong banyak produk wow saat itu.
Dan ternyata tak hanya
ada produk Wow saja disana, disana juga terdapat sabun ayu dan sabun sehat
masih dalam satu perusahaan yang mengadakan hadiah umroh juga hanya saja untuk
sabun ayu dan sabun sehat hanya 10 pemenang umroh, tanpa pikir panjang lagi
pacar saya pun membeli produk sabun ayu dan sabun sehat dengan harapan bisa
menang umroh sama-sama. Ternyata tak hanya B29 dan sabun ayu/sehat saja yang
ada kuisnya tapi ada juga dari hand body kris masih sama-sama dari Pt Sinar
Antjol juga mengadakan hadiah utama satu paket ke Hongkong dan 10 paket ke Bali
(bisa bawa satu orang teman), akhirnya kita ikutan siapa tau nanti kita bisa
honeymoon kesana, hehee
Jadi intinya kita
menyelam sambil minum air, mengikuti 3 kuis sekaligus,hehee menurut saya ini peluang yang menggiurkan
karena produknya susah didapatkan sedangkan animo kuter ini sangat tinggi tapi
sayangnya di daerah-daerah tertentu produk ini sangat susah ditemui apalagi
yang ada kemasan promonya dan ini kesempatan saya untuk bisa mengikuti kuis
ini. Di detik-detik terakhir pengumpulan poin Alhamdulillah Allah memberi jalan
kepada kita untuk bisa ikutan semua kuisnya padahal sekitar 2 mingguan lagi
batas waktunya selesai, dan saya bolak-balik Cianjur-Sukabumi demi mendapatkan
produknya.
Akhirnya saya kirim
semua poin menjelang detik-detik terakhir Deadline kuisnya, semua saya
pasrahkan kepada Allah, semoga kita bisa menang sama-sama dan bisa umroh
sama-sama karena niat kita beberapa bulan lagi akan menikah semoga ini bisa
menjadi kado pernikahan terindah kita dari yang Maha Kuasa.
Sekitar awal Mei akan
diumumkan semua kuisnya dan rasanya hati ini begitu berdebar namun ternyata
pengumuman diundur jadi akhir Mei, semakin galau lah jiwa dan raga ini, hihihi
Satu hari sebelum pengumuman itu ibuku bermimpi didatangi oleh pacarku, pacarku
membawa 2 tas yang berisi ikan yang sangaaaat besar dalam mimpinya, entah
pertanda apa itu, dan besoknya pagi-pagi
saya mendapatkan sms dari seorang teman memberi tahu kabar gembira kalau nama
saya menjadi salah satu pemenang umroh B-29, dan tak hanya saya saja yang
menang umroh tapi pacar saya pun menang umroh juga dari sabun ayu dan sabun
sehat, saya langsung memberitahu ibu saya dan ibu langsung terharu menangis,
tapi saya ingin lebih jelas kalau nama saya benar-benar tercantum di majalah,
akhirnya saya membeli majalah Nova yang mengumumkan pemenang umroh saat itu,
setelah saya membeli majalah Nova ternyata benar adanya bahwa saya dan pacar
saya menang umroh, dan kami berdua pun sama-sama menang Trip ke Bali dari Kris dan
bisa bawa satu orang teman, Alhamdulilaah saya langsung sujud syukur, bagaimana
tidak, tak lama dari pengumuman kami akan melangsungkan pernikahan pada tanggal
07 Juni 2014, ini merupakan berita besar dan membahagiakan untuk kita.
Subhanallah, ini
benar-benar kado pernikahan untuk kita dari Allah, akhirnya tanggal 07 Juni
2014 pun saya dan pacar saya menikah, terharu rasanya, banyak orang yang
bergembira dan mendoakan akan kebahagiaan kita berdua, dan cinderamata
pernikahan kita adalah sabun ayu dan sabun sehat, sabunnya bisa kita manfaatkan
sebagai souvenir pernikahan. Hehehee
Alhamdulillah tak lama
setelah kita menikah, saya dinyatakan positif hamil, Subhanallah mendapatkan
anugerah terindah dari sang Maha Pencipta, jadi ternyata sewaktu saya menikah
itu waktu masa subur saya, dan langsung jadi deh, hihihi
Dan bagaimana dengan
kabar hadiah umroh dan Bali saya? Satu bulan setelah pengumuman saya di telpon
pihak PT Sinar Antjol dan memberitahu kalau Umroh dan Trip ke Bali akan
dilaksanakan pada Bulan Desember 2014 namun tanggalnya masih belum
dipastikan. Dan saya pun menjadi galau
takut waktunya bentrok umroh dan Bali, dan bagaimana apakah saya bisa umroh
sedangkan saya saat ini sedang hamil? Ya Allah pertanyaan ini membuat beberapa
bulan saya menjadi galau berkepanjangan, huhuhu
Awal kehamilanku memang
agak-agak ringkih, mual-mual, lemas, pusing tak berdaya, dan yang menjadi
kuatir itu terjadi flek, betapa tidak ini kehamilan pertama dan ini membuat
saya stress, dan saya harus banyak-banyak beristirahat, dan saya putuskan untuk
beberapa saat vacum dari dunia perkuisan, hehee
Alhamdulillah ternyata
trimester awal bisa dilewati dengan baik, saya sudah mulai segar dan fleknya
sudah berenti, alhamdulillaah banyak yang mendoakan. Dan saya mulai terpikir
lagi dengan kelanjutan hadiah umroh dan bali, saya pun penasaran dan akhirnya
menelpon Pihak Pt Sinar Antjol walaupun hati dag dig dug menanyakan perihal
apakah ketika hamil saya bisa umroh, dan Pt Sinar Antjol belum bisa menjawab
hal itu karena ini berkaitan dengan travel yang mengurus perjalanan umroh.
Akhirnya beberapa saat kemudian, saya di telpon mengabarkan dari travel yang
mengurus perjalanan umrohnya bahwa saya masih bisa umroh walau sedang hamil
tapi dengan syarat usia kehamilan 4-6 bulan, dan kalau bisa kurang dari 6
bulan. Sedangkan kalau saya hitung-hitung nih bulan Desember itu usia kehamilan
saya sudah memasuki 7 bulan. Tapi saya masih tetap optimis jika memang ini
rezeki saya Allah pasti akan memberi jalan untuk saya. Dan saya pun kembali
galauuuu…. Saya bilang ke suami saya, saya akan tetap berusaha sampai titik
terakhir, jika bisa berarti masih rezeki saya jika tidak bisa berarti ini bukan
rezeki saya, yang penting saya sudah berusaha, biarlah saya pasrahkan kepada
Allah
Dan beberapa bulan
terlewati, akhirnya saya diberitahu lewat surat kepastian keberangkatan umroh
tanggal 21 desember dan keberangkatan ke Bali tanggal 8 Desember, Alhamdulillah
tidak bentrok.
Di surat tersebut
dijelaskan persyaratan umroh itu harus ada kartu kuning yang menandakan harus
sudah disuntik meningitis terlebih dahulu, kartu kuning ini sebagai syarat
keluarnya Visa dari kedutaan Arab Saudi agar bisa umrah, dan saya kembali
galau, wanita yang hamil tidak boleh disuntik meningitis karena akan
membahayakan kondisi janin, saya mulai searching kemana-mana mencari infomarsi
apakah ibu hamil bisa umroh, dibeberapa curhatan blog ibu hamil memamparkan
bisa umroh walau tanpa vaksin meningitis, setidaknya membuat saya lebih lega
dan tenang tapi ada beberapa situs menyatakan kalau ibu hamil itu tidak bisa
umroh, kalaupun bisa umroh sebelumnya harus sudah divaksin terlebih dahulu,
masa vaksin meningitis ini 2 tahun. Dan saya sebelum hamil pun belum pernah di
vaksin dan saya galau lagi membaca situs ini.
Saya pun mencoba tanya
ke pihak travelnya, apakah bisa ibu hamil yang tidak divaksin meningitis bisa
umroh? Dan pihak travel dengan sangat tenang menyampaikan bahwa ibu hamil tidak
divaksin meningitis yang diperlukan adalah surat keterangan dari dokter saja
yang menjelaskan bahwa saya sedang hamil tidak boleh disuntik meningitis,
keterangan bahwa ibu dan janin sehat, dan keterangan usia kehamilan saya.
Setidaknya saya lebih lega setelah menelpon pihak travel, namun yang menjadi
ganjalannya adalah mengenai usia kehamilan saya yang sudah memasuki 7 bulan
pada bulan Desember, saya coba searching lagi, dan ternyata ada juga ibu hamil
yang sudah 7 bulan masih bisa menjalankan ibadah umroh hanya saja di surat
keterangan dokter dia memudakan usia kehamilannya menjadi 4 bulan. Setidaknya
saya bisa meniru Ibu tersebut, hehee walau belum pasti apakah bisa dokter atau
pihak rumah sakit bisa memberi data tersebut.
Dan saya pun coba
tanyakan ke pihak Dinas Kesehatan yang berwenang memberi vaksin meningitis
kepada setiap jamaah yang hendak haji maupun umroh sambil mengantar suami saya
untuk di vaksin meningitis dan vaksin influenza. Dan pihak Dinas Kesehatan
tidak membenarkan kalau ibu hamil bisa umroh karena perihal vaksin meningitis,
dan saya kembali galau lagi karena petugas Dinas Kesehatan seolah menegaskan
saya tidak bisa ikut umroh. Dan saya coba menelpon pihak Travel lagi supaya
bisa lebih jelasnya, dan jawaban dari pihak travel masih sama seperti kemarin,
bahwa yang saya perlukan hanya surat dari dokter itu saja, setidaknya itu bisa
membuat saya lega. Dan tugas saya sekarang adalah meminta surat dokter agar bisa memberi izin saya untuk umroh, saya
pun coba memeriksakan kandungan saya ke salah satu dokter di Sukabumi,
Alhamdulillah kandungan saya sehat namun sayangnya dokter tersebut tidak
berkenan mengizinkan saya umroh perihal usia kehamilan saya, dan saya pun galau
lagi, namun Alhamdulillah dengan dibantu mama mertua saya yang super baik
akhirnya kita memilih second docter, dan saya kembali memeriksakan perihal
kandungan saya ke dokter yang berbeda dari sebelumnya sambil meminta surat ijin
terbang ke Bali dan meminta surat ijin untuk umroh, Alhamdulillah kandungan
saya sehat dan dokter tersebut memberikan surat ijin untuk terbang ke Bali
(karena biasanya pihak maskapai meminta surat keterangan dari dokter jika
sedang hamil) hanya jaga-jaga saja karena setelah saya searching ada beberapa
maskapai yang harus mencantumkan surat keterangan dokter dan pihak maskapai
tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu ketika berada di maskapai.
Alhamdulillah dokter tersebut juga memberikan saya ijin untuk umroh dan dengan
baik hatinya memberikan keterangan bahwa usia kandungan saya pertanggal 21 desember
itu sekitar 22 minggu, Alhamdulillaah Allah memberi jalan agar saya bisa
mengunjungi rumah-Nya. Walaupun saya tidak vaksin meningitis biarlah Allah yang
melindungi saya, karena sebaik-baiknya pelindung adalah Allah, percaya saja
Dan tak terasa waktu
pun berlalu, bulan Desember segera tiba, dan trip ke Bali pun akan segera
dimulai namun sayangnya suamiku tidak bisa ikut dikarenakan tidak bisa cuti,
cutinya dipakai untuk umroh nanti, jadi saya hanya membawa mama dan papa mertua
serta ade bayi yang diperut saja untuk jalan-jalan ke Bali. Alhamdulillah
selama perjalanan di Bali saya kuat dan sehat, trip ke Bali dari tanggal 08-10
Desember dan saya pun pulang dengan selamat, sehat, tak kurang sesuatu apapun.
Dan di maskapai pun hanya mengisi data saja yang menerangkan nama, alamat,
tandatangan saya bahwa pihak maskapai tidak bertanggung jawab bila terjadi
apa-apa, Alhamdulillah atas pertolongan Allah datang dan kembali dengan selamat
sampai tujuan.
Berselang tak lama dari
Bali saya harus mempersiapkan untuk keperluan umroh, saya upayakan untuk
mempersiapkan seminimal mungkin supaya saya tidak bawa barang yang banyak dan
berat-berat. Alhamdulillah untungnya ditemani suami yang selalu baik dan
menjaga saya, apa saja barang-barang yang harus dipersiapkan, berikut salah
satunya:
1.
Seragam batik dari Travel (sudah dijait
sebelumnya sesuai ukuran kita)
2.
Mukena atasan (rata-rata disana tidak
memakai mukena hanya memakai baju yang longgar dan menutupi aurat tidak seperti
di Indonesia rata-rata memakai mukena)
3.
Sandal jepit (diperlukan ketika ke
masjid)
4.
Daster cukup 1 pcs (tidur kebanyakan di
jalan dan hanya sebentar-sebentar)
5.
Pakaian dalam secukupnya ( bisa dicuci
saat di hotel)
6.
Sweater ( karena diinfokan di Mekkah
sedang musim dingin)
7.
Alat mandi ( upayakan bawa yang
mini-mini saja)
8.
Kaos kaki 4 pcs
9.
Obat-obatan pribadi (vitamin, obat
penguat kandungan untuk jaga-jaga, dll)
10.
Baju ganti 3 pcs (jika diperlukan
tambahan baju bisa beli di tanah suci)
11.
Buku bacaan/do’a-do’a ( sebelumnya
dibaca dulu di rumah)
12.
Hape dan kamera beserta chargerannya (
ini ga boleh lupa)
13.
Dompet (sebaiknya membawa langsung uang
riyal dari Indonesia)
14.
Makanan ringan (biar ga kelaperan maklum
bumil)
15.
Kosmetik (tetep bumil harus keceh)
Dan sampai waktunya
tiba, tanggal 20 Desember saya dan suami berangkat ke Jakarta dengan ditemani
mama mertua dan saudara, Alhamdulillah diperjalanan lancar dan kami dikumpulkan
di Hotel Pop Jakarta tak jauh dari Bandara Soekarno Hatta, dan fasilitas hotel
ini bisa antar-jemput hotel-bandara, bandara-hotel. Dan beberapa peserta pun
mulai berdatangan dari berbagai penjuru daerah di Indonesia, saya langsung
menyerahkan surat keterangan dokter kepada pihak pengurus travel, dan pihak
travel langsung mengurusnya, Alhamdulillah semuanya gratis mulai dari pembuatan
visa, vaksin meningitis pun diganti oleh Pt Sinar Antjol hanya saja kami tidak
diberikan uang saku, Alhamdulillah sudah bersyukur bisa dikasih umroh gratis
juga. Dan beberapa lama kemudian kita langsung check in hotel, dan kita bisa
istirahat dan saya sekamar dengan suami saya, kita diberi 1 koper besar, 1 tas
kecil, buku do’a-do’a, panduan umroh, tas sandal, 2 mukena atasan (wanita), 2 kain
ihram (pria).
Sejak awal kita memang
diberitahu bahwa kita hanya membawa tas lipat saja ke Jakarta karena nanti kita
akan diberikan koper besar, supaya tidak double kopernya. Dan tidak lupa kita disediakan
angket dari pihak Pt Sinar Antjol dan kita harus mengisinya mengenai hadiah
umroh ini, mudah-mudahan Pt Sinar Antjol bisa mengadakan kuis yang hadiahnya
umroh lagi agar yang belum umroh bisa segera pergi umroh.
Setelah istirahat dan
makan, sehabis magrib kita dikumpulkan di aula untuk diadakan manasik umrah
terlebih dahulu, setelah manasik kita istirahat untuk mempersiapkan
keberangkatan besok ke tanah suci.
Manasik umrah bersama jamaah di aula hotel Pop Bandara |
Dengan berbekal do’a
saya pasrahkan semuanya kepada Illahi Rabbi, setelah makan siang dan solat duhur
kita langsung meluncur ke bandara Soekarno Hatta terminal 2E, disana kita
langsung check in, Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar check in-nya
setelah itu kita menunggu boarding sekitar jam 15.50 Wib, pesawat yang akan
kita naiki akan transit dulu di Muscat-Oman.
tiket dan visa umrah |
Alhamdulillah ternyata kita umroh
juga plus tour ke Oman, jadi selama satu hari kita bisa jalan-jalan napak tilas
peradaban islam di Oman. Perjalanan dari Jakarta menuju Oman sekitar 7 jam,
perbedaan waktu antara Indonesia dengan Oman 3 jam lebih lambat, sedangkan perbedaan
waktu antara Oman dengan Jeddah 1 jam. Sesampainya di Oman sekitar jam 10 malam
waktu Oman atau jam 1 malam waktu Indonesia. Alhamdulillah proses check in
transitnya pun berjalan lancar, tanpa ada kendala mengenai kartu kuning
(sebenarnya ini yang saya kuatirkan). Setelah itu kita langsung diantar menuju
hotel Ibis di Oman untuk istirahat bersama suami tercinta.
Bandara Internasional Muscat-Oman |
Besoknya setelah
sarapan, kita langsung city tour mengunjungi Mutrah Souqe, Al Alam Royal Palace
(Istana Sultan Qaboos), Grand Mousqe (Masjid Agung Sultan Qaboos, salah satu
masjid terbesar di dunia). Alhamdulillah walaupun sebentar bisa city tour di
Oman, di Oman ini negaranya sangat di tata rapi, bersih namun sayangnya mata
uang disini sangat mahal untuk 1 riyal Oman saja sekitar 30rb, huhuhu
Masjid Agung Sultan Qaboos |
Istana Sultan Qaboos |
Setelah city tour
selesai kita langsung makan siang dan check out untuk pergi ke bandara
melanjutkan penerbangan ke Jeddah pada jam 16.30 waktu Oman, perjalanan dari
Oman menuju Jeddah ditempuh sekitar 2,5-3jam.
Sesampainya di Jeddah kita
langsung check in imigrasi dan proses check in lumayan menguras waktu 2 jam
karena di bandara King Abdul Aziz Jeddah ini memang sedang padat-padatnya
jamaah yang akan menunaikan umrah. Alhamdulillah selama proses imigrasi pun
dilancarkan tanpa ditanya-tanya soal kartu kuning, dan terbebas dari proses
metal detector. Setelah proses imigrasi selesai kita diantar menuju bis untuk
melanjutkan perjalanan ke Madinah, perjalanan dari Jeddah ke Madinas
membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Sampai di Madinah sekitar pukul 02.00 waktu Madinah.
Kita tinggal di hotel Al Anshar Shurfah Madinah. Untuk satu kamar ini diisi
oleh 4 orang, dan ketika di Madinah dan di Mekkah saya tidak sekamar lagi
dengan suami, huhu tapi untungnya saya mempunyai rekan teman yang sangaaat
baik, Allah rupanya sudah memilihnya yang terbaik. Perjalanannya lumayan banyak
menguras tenaga tapi saya jalani dengan enjoy karena diniatkan semata-mata
untuk ibadah.Kemudian kita istirahat sebentar di hotel dan sekitar pukul 04.00
waktu Madinah kita bergegas menuju Masjid Nabawi.
Kota Madinah ini kota
yang paling dicintai oleh Allah SWT. Di kota inilah tempat hijrah utusan-Nya
Muhammah SAW, tempat tidur Rasul, keluarganya, tetangganya dan ansharnya.
Disini adalah rumah iman dan kesanalah iman dapat bertahan pada akhir zaman,
dan pada pintunya terdapat malaikat yang menjaganya. Tidak akan dimasuki Dajjal
dan penyakit thaun. Di kota inilah negeri terakhir di dunia yang hancur, di
kota ini tempat turunnya wahyu, hampir tidak ada tempat di Madinah kecuali
disana diturunkan wahyu atau keluar hadis Nabi. Barang siapa yang ingin berbuat
buruk maka Allah SWT akan melarutkannya sebagaimana larutnya garam dalam air,
Ia akan terhindar dari kejahatan. Subhanallah.
Setelah keluar hotel
saya merasa seperti mimpi ada di negrinya Rasulullah, negrinya Umar bin Khatab
dan Abu Bakar Shidiq. Subhanallah hawanya dingin menusuk Qalbu, tenang dan
penuh kesyahduan, dari hotel ke Masjid Nabawi lumayan dekat hanya tinggal lurus
saja sekitar 300m, kita diberikan peta hotel oleh pemandu jikalau kita tersesat
kita bisa menunjukkan peta tersebut. Supaya tidak tersesat saya dan teman sekamar
saya memberi patokan tempat hotel saya di Abu Dawood. Yah disana, karena memang
disana banyak sekali pintu-pintu masuk masjid jikalau kita lengah sedikit saja
kita bisa tersesat. Untuk masuk masjid dibedakan antara pintu masuk wanita dan
pintu masuk pria, untuk pintu masuk wanita saya harus berjalan agak jauh lagi
menuju pintu 9 sedangkan laki-laki pintu 11. Sebelum masuk masjid sandal kita
lepas dan kita bawa dengan memakai tas sandal yang telah disediakan sebelumnya,
tas dan barang bawaan kita diperiksa oleh petugas disana, karena disana tidak
boleh membawa kamera, senjata tajam maupun hape, makanan (kecuali kurma) dll tapi
ada juga yang lolos membawa kamera dan hape.
Subhanallah rasanya
benar-benar seperti mimpi saya bisa sholat dan minum air zam-zam di masjid
Nabawi ini, tak bisa dibayangkan sebelumnya saya bisa ada di tempat ini di
rumah Allah yang suci ini, alhamdulillah aku menangis bahagia bisa berada
disini. Masjid Nabawi ini masjid terbesar di Madinah. Selain mempunyai
keistimewaan dengan beribadah di dalamnya juga terdapat Makam Rasulullah SAW
dan dua orang sahabatnya Abu Bakar dan Umar RA.
bersama suami di Masjid Nabawi |
Setelah salat subuh
kita kembali ke hotel untuk sarapan, sarapan disini sudah disesuaikan dengan
makanan Indonesia, dan juru masaknya pun orang Indonesia, jadi kita tidak perlu
kuatir dengan selera lidah kita. Setelah selesai sarapan kita akan melanjutkan
kegiatan kita dengan ziarah ke makam Nabi serta sabahat, mihrab dan Raudhah
walaupun saya di dera rasa kantuk yang hebat dan tubuh yang terasa cape tapi alhamdulillah
Allah memberikan saya kekuatan dan kesehatan menjalani semuanya apalagi dengan
kondisi saya yang berbadan dua seperti ini, benar-benar perjalanan yang luar
biasa.
Untuk wanita di
dampingi pemandu seorang wanita dan pria di dampingi seorang pemandu pria
menuju makam Rasul (Raudhah), sebelumnya kita dianjurkan terlebih dahulu untuk
wudhu di hotel karena nanti kita akan sholat disana. Ternyata untuk memasuki
Raudhah itu kita harus mengantri, karena banyak sekali orang-orang berdatangan
ke Raudhah. Raudhah ini suatu tempat di dalam Masjid Nabawi yang dibatasi
dengan tiang-tiang putih, tempat tersebut dianggap sebagai suatu tempat yang
mulia, pernah diriwayatkan oleh nabi sebagai taman diantara taman surga.
Subhanallah.
Setelah beberapa lama
kita mengantri akhirnya kita bisa memasuki Raudhah dengan dibimbing oleh
pemandu, Subhanallah saya bisa solat disana 2x walaupun disana sangat padat dan
berdesak-desakan tapi Allah masih menjaga saya dan ade bayi yang ada dalam
kandungan saya, bagaimana tidak dengan tempat yang tidak terlalu besar
sedangkan orang berbondong-bondong yang datang untuk sholat dan berdo’a,
bagaimana kalau kepala kita terinjak saat sujud, bagaimana kalau tubuh kita
terseret dan terhempas jauh, semuanya atas pertolongan Allah. Disana saya
berdo’a dan menangis memohon ampun dan berdo’a. Rasanya saya hanya makhluk
kecil tanpa daya hanya Allah-lah pemilik segalanya.
Setelah ziarah selesai,
akhirnya kita istirahat di hotel karena melihat kondisi jamaah yang sudah
sangat kelelahan seharusnya setelah ziarah kita akan city tour di Madinah namun
city tournya kita alihkan menjadi besok. Ketika hendak menunaikan shalat di
masjid Nabawi setidaknya 1jam sebelumnya kita harus sudah menuju masjid dari
hotel, karena kalau saja kita terlambat masuk masjid kita akan kebagian sholat
di luar. Di depan masjid Nabawi banyak dijajakan toko oleh-oleh maupun
pedagang-pedagang yang memakai gerobak, ketika hendak sholat mereka akan segera
menutup dagangannya dan berbegegas untuk pergi ke masjid untuk sholat dan
setelah sholat mereka langsung membuka kembali dagangan mereka. Subhanallah,
jadi berkaca pada diri sendiri, benar-benar renungan untuk saya intropeksi
diri.
Setelah shalat biasanya
saya dan teman-teman lainnya membeli oleh-oleh, masih terngiang dalam ingatan
saya ketika saudagar Arab menyerukan “khomsah reyal, hajjah-hajjah, nisa-nisa”
sepertinya saya akan merindukan seruan mereka.huhu Disana banyak dijajakan
macam oleh-oleh mulai dari perhiasan, aksesoris, baju, sajadah, tasbih, kurma
dllnya untuk 1 riyal Arab Saudi sekitar 3400 rupiah, lumayan mahal, rasanya
saya malas merupiahkan jikalau sudah kalap belanja, hehee
Besoknya setelah shalat
subuh, kita langsung city tour ke tempat-tempat bersejarah kota Madinah seperti
makam Baqi, Masjid Quba, Jabal Uhud dan Pasar Kurma. Makam Baqi merupakan tanah
pekuburan di Madinah yang telah ada semenjak zaman jahiliyah sampai hari ini.
Disinilah tempat dimakamkannya lebih dari 1000 sahabat dan istri serta keluarga
Rasulullah SAW.
Makam Baqi |
Masjid Quba merupakan
masjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW, tercantum di dalam
Al-Qur’an dengan nama masjid At-Taqwa. Keistimewaan Masjid Quba ini pernah
dinyatakan oleh Rasulullah sendiri dengan sabdanya: “ Barang siapa berwudhu di
rumahnya, kemudian dia berkunjung ke Masjid Quba, lalu mengerjakan shalat maka
dia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengerjakan umroh”. Subhanallah.
Di depan Masjid Quba |
Jabal Uhud merupakan
sebuah nama gunung yang terletak sekitar 5km dari kota Madinah. Dilembah gunung
ini pernah terjadi peristiwa peperangan yang dahsyat antara kaum muslimin yang
berjumlah 700 orang dengan kaum musyrikin Mekkah berjumlah 3000 orang.
Pasar kurma menyajikan
berbagai macam kurma mulai dari kurma Ajwaa (kurma Nabi), kurma muda untuk
kesuburan, kurma untuk kejantanan laki-laki pun disini tersedia.
Setelah city tour
kemudian kita pulang ke hotel untuk persiapan umrah nanti. Nah, sebelum shalat
duhur kita disunnahkan untuk mandi besar dan berganti pakaian ihram, pakaian
ihram untuk wanita seperti mukena, menutup aurat dan tidak ketat sedangkan
pakaian ihram untuk pria hanya 2 helai kain tanpa jaitan yang sudah disediakan
travel sebelumnya. Setelah makan siang check out hotel dan langsung menuju
Mekkah via Masjid Bir Ali untuk mengambil Miqat. Dengan menggunakan pakaian
ihram berangkat menuju Mekkah Al Mukarromah selama dalam perjalanan disunnahkan
untuk memperbanyak bacaan Talbiyah, bershalawat dan berzikir.
Labbaika Allahumma
labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal-hamda wanni’mata laka
wal-mulka la syarika lak
“Aku datang memenuhi
panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi
panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu.
Sesungguhnya segala puji, ni’mat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak
ada sekutu bagi-Mu. “
Ya Allah, rasanya
benar-benar merinding membaca bacaan talbiyah ini, Subhanallah akhirnya saya
bisa segera menunaikan ibadah umrah, benar-benar luar biasa, perasaan senang,
menangis bahagia akhirnya saya bisa ke Baitullah atas kehendak Allah, karena
tidak semua orang mampu kesini, hanya orang-orang terpilih-Nya lah yang Allah
mampukan bisa datang kesini dan saya sebagai salah satu tamu-Nya. Subhanallah.
Perjalanan dari Bir Ali
ke Mekkah menempuh jarak sekitar 450km atau sekitar 5jam perjalanan,
diperjalanan Alhamdulillah dilancarkan. Tiba di Mekkah sekitar jam 9 malam, dan
kita langsung check in di hotel Hijrah Riyadhah untuk meletakkan barang dan
makan malam kemudian istirahat sejenak dan sekitar jam 11 malam kita
dikumpulkan untuk bersama-sama melaksanakan umrah, badan masih terasa lelah
tapi semua saya pasrahkan kepada sang pemilik jiwa dan raga ini. Sekitar pukul
12 malam kita langsung memulai Towaf di Masjidil Haram, Ya Allah bergetar
rasanya hati ini ketika pertama kali melihat Ka’Bah begitu dekat, iyaah
begituuu dekat, sampai sedekat ini akhirnya saya bisa melihat Ka’bah, biasanya
saya hanya melihat gambar Ka’bah di sajadah sekarang saya bisa melihatnya langsung
dari dekat. Semua saya gantungkan kepada Allah, saya pasti kuat saya pasti bisa
menjalani ibadah umrah dengan sebaik-baiknya, sudah saya niatkan saya tidak
akan memakai kursi roda walaupun kondisi saya sedang hamil 7 bulan, jalan biasa
saja di Indonesia sudah ngos-ngosan tapi sekali lagi semua saya pasrahkan
kepada sang maha segalanya. Kami towaf bersama-sama rombongan jamaah, begitu
banyak orang-orang disana dengan badan yang besar-besar dan padatnya
orang-orang, saya ditemani dua teman kamar saya yang selalu menjaga dan
melindungi badan saya yang mungil ini, ini mungkin pertolongan dari Allah lewat
teman saya, Alhamdulillah Towaf sebanyak 7 putaran berhasil saya lalui dengan
baik. Setelah Towaf selesai kita berkumpul untuk sholat dan berdo’a, saya
sejadi-jadinya menangis berdo’a pada Allah.
Setelah itu kita
langsung minum air zam-zam yang selalu ada di setiap sudut masjidil Haram, saya
usapkan air zam-zam ke dalam perut saya, semoga kelak anak yang saya kandung
ini bisa menjadi anak yang sholeh. Aamiin
Dan rupanya ada 3
jamaah kita yang hilang dari rombongan, Alhamdulillah saya masih bisa
bersama-sama rombongan tanpa terpisah. Dengan begitu banyaknya orang dan juga
berdesak-desakan sangat mungkin ada jamaah yang hilang, akhirnya pembimbing
rombongan mencari-cari 3 jamaah tadi yang hilang, setelah beberapa lama
akhirnya 3 jamaah tersebut ditemukan, Alhamdulillah. Setelah itu kita langsung
melakukan Sa’i dari Safa ke Marwah sebanyak 7 putaran. Safa dan Marwah ini
merupakan dua buah bukit yang menjadi tempat melaksanakan Sa’i, sangat erat
hubungannya dengan riwayat Siti Hajar mencari air untuk minuman putranya yaitu
Ismail, yang sekarang kita kenal minuman itu adalah air zam-zam, dari zaman
dulu sampai sekarang air zam-zam tak pernah habis dengan begitu banyaknya
jamaah meminumnya, sungguh benar-benar kekuasaan Allah tidak ada yang
menandingi.
Jarak antara Sofa dan
Marwah 450m kalau dikalikan 7 sekitar 3,1km. Sepanjang 3 km saya harus
melaksanakan Sa’i, Alhamdulillah Allah memampukan saya melakukan Sa’i, akhirnya
Sa’i pun selesai setelah Sa’i kita langsung melaksanakan ibadah tahalul,
tahalul ini adalah mencukur rambut, untuk wanita cukup memotong rambutnya
sepanjang ujung jari saja, sekitar jam 3 subuh semua pelaksanaan umrah selesai.
Karena sudah sangat lelah akhirnya saya dan yang lainnya memutuskan untuk
sholat subuh di hotel saja, karena selama semalaman kita tidak tidur, jadi kita
akan istirahat dulu di hotel. Perjalanan dari hotel ke Masjidil Haram pun
menempuh jarak sekitar 500m. Ibadah umrah ini memang sangat menguras fisik,
tapi atas pertolongan Allah semuanya bisa dijalani.
Kita hanya di hotel
saja untuk istirahat kemudian memperbanyak ibadah di Masjidil Haram dengan
memperbanyak towaf sunnah, berzikir dan membaca Al-Qur’an. Jika sedang senggang
saya dan suami jalan-jalan menikmati kota Mekkah dan membeli oleh-oleh untuk
keluarga di rumah. Begitu ni’mat rasanya perjalanan umrah ini ada suami tercinta
yang menemani.
Tak terasa sudah 3 hari
ada di Mekkah, ini artinya sebentar lagi kita akan pulang lagi ke Indonesia,
sedih rasanya, setelah salat subuh kita langsung melaksanakan towaf wada atau
towaf perpisahan, dalam do’aku Ya Allah jangan jadikan ini sebagai towaf
terakhir, aku mohon panggil aku ke rumah-Mu lagi, panggil aku untuk menunaikan
Haji maupun umrah ya Rabb. Aamiin
Setelah towaf wada kita
langsung kembali ke hotel dan sarapan, setelah sarapan kita langsung ziarah ke
tempat-tempat suci di kota Mekkah seperti Jabal Tsur, Jabal Nur, Padang Arafah,
Jabal Rahmah, Muzdalifah, Mina dan terakhir ke Tan’eem (Masjid Aisyah RA) untuk
miqat bagi yang ingin melaksanakan umrah.
Jabal tsur ini
merupakan sebuah gunung yang tertinggi diantara gunung-gunung disekitarnya.
Puncaknya terdapat gua Tsur yang pernah menjadi tempat persembunyian Nabi
Muhammad SAW dan Sayyidina Abu Bakar
sewaktu dalam perjalanan ketika hendak hijrah ke Madinah
Jabal Nur adalah sebuah
gunung yang tidak begitu tinggi sekitar 6km dari Mekkah. Di atas puncaknya agak
menurun sedikit, terdapat sebuah gua bernama Gua Hira yang merupakan tempat
permulaan turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.
Padang Arafah adalah
padang sahara yang agak luas dikelilingi oleh bukit-bukit jauhnya sekitar 25km
dari kota Mekkah. Disinilah tempat melaksanakan wukuf yaitu puncak ibadah haji
Jabal Rahmah merupakan
tempat yang puncaknya terdapat tugu putih. Menurut riwayat Nabi Adam dan Siti
Hawa setelah diturunkan dari surga akhirnya bertemu di Padang Arafah dan
berkumpul di Jabal Rahmah ini setelah sekitar 100 tahun berpisah.
Muzdhalifah merupakan
tempat bermalam bagi jamaah haji juga menjadi tempat mereka mencari batu untuk
keperluan melontar jumroh pada hari-hari Mina.
Mina merupakan kota
kecil disebelah timur kota Mekkah dengan jarak sekitar 7km. di luar musim haji
tempat ini merupakan sebuah tempat yang sepi. Disinilah terletaknya ketiga
jumroh tempat dilakukannya pelontaran batu dan tempat penyembelihan hewan
qurban setiap tahun.
Di Mina ini terdapat
Masjid Khaif, Masjid Khaif merupakan sebuah masjid yang tertua di Mina. Menurut
riwayat Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Di masjid ini
pernah salat di dalamnya 70 para nabi, diantaranya adalah Nabi Musa As”. Masjid
Khaif ini sudah ada sebelum agama islam lahir.
Tan’eem merupakan miqat
yang terletak bagi mereka yang sudah di Mekkah sekitar 2km saja. Disini juga
terdapat Masjid Siti Aisyah karena beliau melakukan shalat dan memulai niat
ihramnya.
Setelah city tour
selesai kita kembali ke hotel untuk melaksanakan shalat dan makan siang di
hotel, kemudian check out menuju Jeddah. Di Jeddah kita sempat berbelanja
oleh-oleh di Balad, toko oleh-oleh di Jeddah ini sangat unik karena kebanyakan
penjualnya adalah orang Indonesia dan tulisan tokonya pun berbahasa Indonesia
seperti toko murah, baso Mang Udin, wilujeung sumping dll. Ternyata yang saya
rasakan hawa kota Mekkah, Madinah dan Jeddah sangat berbeda, di Jeddah ini
tidak seperti di Makkah dan Madinah, di Jeddah orang-orangnya cenderung
berpakaian lebih santai (jeans), lingkungannya lebih berbeda (susah diungkapkan
dengan kata-kata) hehehe
Setelah berbelanja kita
melanjutkan perjalanan ke Masjid Terapung/Laut Merah. Apakah lautnya berwarna
merah? Ternyata lautnya tidak berwarna merah hanya saja dulu diriwayatkan Nabi
Musa ketika diberikan mu’zizat oleh Allah membelah lautan untuk menyelamatkan
diri bersama umatnya, lautan inilah yang menjadi saksi ditenggelamkannya
fira’un dan pasukannya sehingga disebut laut merah karena penuh pertumpahan
darah waktu itu.
Kita solat magrib dan
isya di masjid terapung ini, di depan hamparan laut sambil bermalam mingguan
bersama suami tercinta rasanya begitu romantis, deburan ombak menemami
syahdunya malam ini, tak jarang tendangan dede bayi di perut meramaikan suasana
malam itu. Aahh sungguh ni’mat, bahagiaaa rasanyaa..Maka ni’mat Tuhan kamu yang
manakah yang kau dustakan?
Setelah makan malam
kita langsung melanjutkan perjalanan ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah untuk
melanjutkan perjalanan ke Muscat-Oman. Setibanya di bandara kita harus menunggu
agak lama karena perjalanan baru akan di mulai sekitar jam 03.30 subuh.
Akhirnya saya tidurlah di bandara saking capenya, oiya para setiap jamaah
mendapat jatah air zam-zam sebanyak 5 liter, awalnya 10 liter namun ternyata
jadinya 5 liter, Alhamdulillah di syukuri saja toh tetap juga dapat 10liter
digabung sama suami.hehe
Setibanya di Muscat
sekitar jam 07.30 pagi waktu Muscat dan kita kembali melalui proses imigrasi
untuk transit hotel selama 24 jam, dari Bandara Muscat kita diantar menuju
hotel Ibis kembali untuk istirahat dan sarapan.
Setelah istirahat di hotel,
sekitar ba’da magrib kita langsung menuju Bandara Muscat untuk melanjutkan
perjalanan kembali ke Kuala Lumpur Malaysia untuk transit, banyak transitnya
memang tapi tak apa setidaknya saya bisa menginjakkan kaki di Oman dan
Malaysia, hehe
Bandara KL Malaysia |
Tiba di Kuala Lumpur
sekitar jam 08.00 waktu Kuala Lumpur, perbedaan waktu Malaysia dengan Indonesia
1 jam, perjalanan dari Malaysia ke Indonesia menempuh waktu sekitar 2 jam,
setibanya di Bandara Soeta sekitar jam 11.00 WIB. Alhamdulillah tiba di tanah
air dengan sehat dan selamat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Dan akhirnya kita
berpisah dengan jamaah lainnya, sedih rasanya karena mereka sudah seperti
keluarga.
Semoga amal ibadah
umrah kita diterima Allah SWT. Inilah perjalanan umrah saya, semoga kita bisa
memetik kebaikan dari sebuah tulisan ini bukan bermaksud riya, karena saya
hanyalah makhluk kecil yang tak punya daya apa-apa. Semoga bagi yang belum
umrah atau haji bisa segera melaksanakannya, tetaplah berusaha, berdoa dan
pantang menyerah untuk mencapai mimpi kita, tetaplah berusaha semaksimal
mungkin menggapai mimpi kita sisanya biar serahkan kepada Allah, karena di
dunia ini tidak ada yang tidak mungkin karena kehendak Allah, Kun fayakun saja.
Tiada henti-hentinya
saya bersyukur atas segala ni’mat yang telah Allah berikan kepada saya,
resolusiku di 2014 ini banyak yang terwujud, menikah, hamil, umroh dllnya Semua
halangan yang ada di jawab oleh Allah dengan begitu indahnya, semuanya
dilancarkan dan dimudahkan
Memang benar untuk bisa
menunaikan ibadah haji/umrah itu hanya bisa dilakukan atas ijin Allah, sehebat
apapun kita berusaha tapi kalau belum Allah ijinkan tidak akan terlaksana
begitu pun sebaliknya, dan ternyata keajaiban untuk haji/umrah pun memang ada,
disertai dengan USAHA dan DO’A jika Allah sudah menghendaki maka apapun bisa
terlaksana
Alhamdulillah selama
menjalankan ibadah umrah disana, adek bayi dalam kandungan tidak rewel, saya
tetap kuat menjalani semuanya, kaki saya pun tidak bengkak padahal disana
banyak berjalan kaki berkilo meter setiap harinya, dia (janin yang ada di dalam
rahim) seolah mengerti bahwa yang dilakukannya semata-mata adalah untuk
beribadah kepada sang maha pemberi kehidupan, Subhanallah. Saya selalu
mengajaknya bicara walau masih dalam kandungan, kita pasti bisa, kita pasti
kuat yaa de, semuanya ini semata-mata hanyalah untuk mencapai ridha Illahi.
Bagaimanapun kondisi kita menjadi tamu Allah adalah hal yang sangat
membahagiakan. Saya jadi teringat firman
Allah yang isinya “ Berangkatlah engkau baik dalam keadaan merasa ringan maupun
merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwa ragamu di jalan Allah, yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. At-Taubah:41)
ayat inilah yang selalu terngiang dalam ingatan saya dan menjadikan kekuatan
untuk saya. Subhanallah.
Doakan juga semoga bayi
yang ada dalam kandungan saya diberikan kesehatan dan kesempurnaan serta takdir
terbaik dan limpahan keberkahan dari Allah SWT dan semoga persalinan nanti
dilancarkan, sehat dan selamat dua-duanya dan semoga kelak menjadi anak yang
sholeh, bisa bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin Ya Rabbal A’lamiin